Rss Feed
Rss Feed

Senin, 08 April 2013

PESAN DAKWAH DALAM MAJALAH DZIKIR

ABSTRAK
Pesan Dakwah dalam Majalah Dzikir (Analisis Isi Rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pesan dakwah dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008 yang ditulis oleh DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA.  Adapun analisis yang penulis gunakan adalah jenis analisis isi.
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan deskripsi serta analisis tentang topik yang berkaitan dengan tujuan penelitian. dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi.
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena atau hubungan antar fenomena yang diselidiki Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah analisis isi.  Dalam penelitian ini, analisis isi digunakan untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat pada rubrik Rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008.
Setelah dianalisis menggunakan analisis isi, diperoleh beberapa pesan dakwah dalam majalah dzikir yang dikelompokkan menjadi tiga aspek tinjauan, yaitu aspek akhlak, akidah, dan syari’ah. Dalam aspek akhlak, pesan dakwah yang terkandung adalah sebagai berikut:
1. Kejujuran dapat membimbing kearah kebaikan.
2. Dalam membela kebenaran, kita harus tegas.
3. Perilaku risywah adalah perilaku yang dilaknat oleh Allah SWT
4. Perilaku menjaga amanah, tunduk dan patuh terhadap eksistensi kepercayaan sebagai obat dari perilaku risywah.
5. Selalu meningkatkan rasa syukur atas semua karunia Allah SWT.
6.  Perilaku syukur dapat meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT.
7. Selalu optimis untuk menatap masa depan dengan menjadikan masa lalu sebagai bahan pembelajaran.
Adapun dalam aspek akidah dan syari’ah, pesan dakwah yang terkandung adalah sebagai berikut:
1. Selalu meyakini sunnatullah
2. Selalu sadar terhadap posisi diri sebagai makhluk.
3. Semua nikmat yang kita rasakan berasal dari Allah SWT.  Maka tidak ada alasan untuk  tidak beriman kepada Allah SWT.
4. Sebagai makhluk tidak bisa menentukan sesuatu secara pasti
Terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu kepada Majalah Dzikir, penyampaian pesan dakwah yang ditulis agar lebih variatif, baik dari penulis nya maupun isi yang terkandung. Bagi akademisi agar lebih termotivasi untuk meneliti aktivitas dakwah yang dilakukan melalui media massa.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Suatu ajaran ataupun doktrin tidak akan berkembang jika tidak ada yang meyakini dan mengamalkan, begitu juga dengan agama Islam. Sebagai suatu ajaran, agama Islam memerlukan manusia yang bersedia meyakini dan mengamalkan ajaran mulia yang terkandung di dalamnya. Dari keyakinan itulah, maka ajaran yang terkandung dalam agama Islam perlu untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. Dari situlah muncul istilah dakwah yang dapat diartikan sebagai upaya untuk mengajak seseorang untuk menuju jalan kebaikan sesuai dengan yang diyakini benar, yaitu Islam.
Dalam agama Islam, Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. merupakan sumber rujukan utama dalam menjalani kehidupan. Didalamnya termuat tuntunan-tuntunan beserta aturan-aturan yang harus dilakukan agar manusia dalam kehidupannya selalu dicintai oleh Allah SWT. Ajaran-ajaran yang termuat baik tersurat maupun tersirat dalam kedua sumber itulah yang nantinya akan disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur’an surat Al-Imron surat 104 dijelaskan tentang perintah berdakwah. 
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Yayasan Penyelenggara/ Penafsir Al-Qur’an Departemen Agama RI,1989)
Ayat tersebut menyeru agar semua umat Islam untuk melakukan dakwah, dan mereka digolongkan pada orang-orang yang beruntung. Dari situ dapat dipahami bahwa dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam agama Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Dakwah berfungsi menata kehidupan yang agamis menuju terwujudnya masyarakat yang harmonis dan bahagia (Moh. Ali Aziz, 2004: 55).
Sejak zaman Nabi Muhammad SAW. dakwah islamiah telah dilakukan supaya agama Islam dapat tersiar dan diterima oleh semua umat manusia. Tentu saja dalam dakwahnya, Nabi Muhammad SAW. menemui manusia dari berbagai suku bangsa serta karakter yang beragam sehingga memerlukan cara dan trik yang berbeda dalam menghadapi kaum yang satu dengan kaum yang lainnya.
Sampai saat ini, proses dakwah telah melewati masa dan sejarah yang sangat panjang. Rentang masa dan sejarah itulah yang menuntut para juru dakwah untuk selalu melakukan inovasi dalam model dakwahnya. Hal tersebut berbanding lurus dengan perjalanan zaman, pola pikir dan budaya manusia yang selalu berkembang. Supaya dakwah dan ajaran yang disampaikan dapat selalu diterima dalam segala zaman, maka dakwah dengan seluruh aspeknya harus selalu berkembang pula.
Selain harus sanggup menawarkan suatu model ideal dari kehidupan yang dicita-citakan,  dakwah juga dituntut untuk tetap responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara kehidupan umat manusia di satu pihak dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di pihak lain. Oleh karena itu, dakwah harus mampu memerankan dirinya sebagai suatu model pendekatan multidimensional, sehingga tetap relevan dalam berbagai perubahan tempat dan zaman (Asep Saeful M, & Agus AS, 2003: 16-17). Sejalan dengan itu, Alvin Tofler  mengungkapkan bahwa umat manusia kini telah dan sedang memasuki gelombang peradaban ketiga (The Third Wave) yaitu gelombang era informasi, setelah sebelumnya melalui era pertanian dan industri (Ahmad Y. Samantho, 2002: 63).     
Merunut dari berbagai keterangan di atas, maka dapat dijumpai berbagai model dan media dakwah pada zaman ini. Dakwah tidak hanya disampaikan disampaikan di atas podium saja, melainkan sudah berkembang dengan sedemikian rupa. Dakwah dapat dilakukan melalui berbagai media baik cetak, elektronik, digital dan yang lainnya. Dapat kita jumpai setiap harinya media cetak, elektronik serta digital menemani setiap keseharian kita. Model dakwah menggunakan berbagai media itulah yang sekarang dianggap dapat menjadi varian baru dalam perkembangan dakwah.
Hamzah Ya`qub membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual dan akhlak (Moh. Ali Aziz, 2004: 120). Dakwah melalui lisan dapat dilakukan secara langsung melalui podium-podium yang disediakan jama’ah pengajian, dakwah melalui lukisan dapat dilakukan didalam galeri-galeri pameran, dakwah melalui tulisan dapat dilakukan di berbagai media cetak baik Koran, buletin, majalah dll. Sedangkan untuk dakwah dengan model audio visual dapat dilakukan melalui media-media elektronik, seperti televisi dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini, model dakwah yang akan peneliti analisis adalah model dakwah melalui tulisan atau yang biasa disebut dengan dakwah bil qolam. Lebih spesifik lagi, jenis media yang akan dianalisis adalah majalah dengan berbagai macam rubrik yang disediakan. Namun untuk lebih terfokusnya pembahasan, peneliti hanya mengambil salah satu rubrik yang peneliti anggap tepat. Selanjutnya jenis analisis yang akan peneliti gunakan adalah analisis isi.
Peneliti menganggap media cetak atau dakwah bil qolam yang saat ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan jenis maupun media-me dia dakwah yang lain. Yang menarik dari media cetak adalah sifatnya yang awet dan detail karena dicetak missal dan biasanya dalam rubrik itu disediakan space yang cukup lebar.  Keunggulan lain adalah khalayak yang menjadi obyeknya bersifat aktif, tidak pasif seperti kalau mereka diterpa media radio, televisi dan film (Onong Uchjana Effendy, 2003: 303). Selain kelebihan-kelebihan tersebut, media cetak juga dapat didokumentasikan, dikaji ulang dan dihimpun untuk kepentingan pengetahuan serta dijadikan bukti otentik yang bernilai tinggi (Onong Uchjana Effendy, 2003: 314).
Bukan tanpa alasan mengapa peneliti memilih majalah “Dzikir” sebagai objek penelitian. Hal tersebut didukung oleh beberapa pertimbangan. Pertama, majalah “Dzikir” mempunyai pembaca dengan skup nasional karena majalah itu  tidak dikomersilkan, melainkan diberikan secara cuma-cuma sesuai permintaan. Kedua, karena majalah “Dzikir” merupakan salah satu produk dari Majlis Dzikir SBY “Nurussalam”  yang langsung dibina oleh DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA  yang notabene adalah Presiden Republik Indonesia. Dua alasan utama itulah yang paling menguatkan peneliti untuk menggunakan majalah “Dzikir” sebagai objek penelitian.
Untuk mengerucutkan pembahasan supaya lebih terfokus dan mendalam, maka peneliti mengambil salah satu rubrik yang akan digunakan sebagai objek analisis, yaitu  rubrik “Jendela Hati”. Rubrik ini menarik untuk dianalisis karena langsung diisi oleh tulisan Pembina Majlis Dzikir SBY “Nurussalam” yaitu DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dan sekaligus sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia ini. Sebagai pemimpin suatu negara maka beliau mempunyai peran yang sangat strategis dalam berdakwah dan menyampaikan pemikiran-pemikiran beliau terhadap seluruh rakyat Indonesia.
Dari uraian dan berbagai penjelasan di atas maka peneliti menggunakan judul “Pesan Dakwah Dalam Majalah Dzikir (Analisis Isi Rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008) sebagai judul penelitian. Yang menjadi objek penelitian adalah Rubrik “Jendela Hati” dalam Majalah “Dzikir” periode 2008. Dan pisau analisis yang digunakan adalah jenis analisis isi.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dikaji adalah: Pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam tulisan DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008?

1.3.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.   Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pesan dakwah dalam tulisan DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008.

1.3.2.   Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008.
b. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan media massa (majalah) serta bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
c.  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk semua kalangan yang tertarik memperdalam bidang penerbitan.

Muhammad Khoirul Awaludin

2 komentar:

tok obat herbal mengatakan...

memang mantap

sosialita-indonesia mengatakan...

sayangnya majalah dzikir sudah tidak terbit lagi..