ABSTRAK
Pesan Dakwah dalam Majalah Dzikir (Analisis Isi
Rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008).
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan pesan dakwah dalam rubrik "Jendela
Hati" Majalah Dzikir Periode 2008 yang ditulis oleh DR. H. Susilo Bambang
Yudhoyono, MA. Adapun analisis yang
penulis gunakan adalah jenis analisis isi.
Penelitian ini berjenis
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan deskripsi serta
analisis tentang topik yang berkaitan dengan tujuan penelitian. dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu wawancara,
dokumentasi dan observasi.
Untuk menganalisis data,
penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena atau hubungan
antar fenomena yang diselidiki Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah
analisis isi. Dalam penelitian ini,
analisis isi digunakan untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat pada rubrik
Rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008.
Setelah dianalisis
menggunakan analisis isi, diperoleh beberapa pesan dakwah dalam majalah dzikir
yang dikelompokkan menjadi tiga aspek tinjauan, yaitu aspek akhlak, akidah, dan
syari’ah. Dalam aspek akhlak, pesan dakwah yang terkandung adalah sebagai
berikut:
1. Kejujuran
dapat membimbing kearah kebaikan.
2. Dalam
membela kebenaran, kita harus tegas.
3. Perilaku risywah adalah perilaku yang dilaknat oleh Allah
SWT
4. Perilaku menjaga amanah, tunduk dan patuh terhadap eksistensi
kepercayaan sebagai obat dari perilaku risywah.
5. Selalu meningkatkan rasa syukur atas semua karunia Allah SWT.
6. Perilaku syukur dapat meningkatkan kedekatan
dengan Allah SWT.
7. Selalu
optimis untuk menatap masa depan dengan menjadikan masa lalu sebagai bahan
pembelajaran.
Adapun dalam aspek akidah dan
syari’ah, pesan dakwah yang terkandung adalah sebagai berikut:
1. Selalu meyakini
sunnatullah
2. Selalu
sadar terhadap posisi diri sebagai makhluk.
3. Semua nikmat yang kita rasakan berasal dari Allah SWT. Maka tidak ada alasan untuk tidak beriman kepada Allah SWT.
4. Sebagai makhluk tidak bisa menentukan sesuatu secara pasti
Terdapat
beberapa saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait,
yaitu kepada Majalah Dzikir, penyampaian pesan dakwah yang ditulis agar lebih variatif,
baik dari penulis nya maupun isi yang terkandung. Bagi akademisi agar lebih
termotivasi untuk meneliti aktivitas dakwah yang dilakukan melalui media massa.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Suatu
ajaran ataupun doktrin tidak akan berkembang jika tidak ada yang meyakini dan
mengamalkan, begitu juga dengan agama Islam. Sebagai suatu ajaran, agama Islam
memerlukan manusia yang bersedia meyakini dan mengamalkan ajaran mulia yang
terkandung di dalamnya. Dari keyakinan itulah, maka ajaran yang terkandung
dalam agama Islam perlu untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. Dari
situlah muncul istilah dakwah yang dapat diartikan sebagai upaya untuk mengajak
seseorang untuk menuju jalan kebaikan sesuai dengan yang diyakini benar, yaitu
Islam.
Dalam
agama Islam, Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. merupakan sumber rujukan
utama dalam menjalani kehidupan. Didalamnya termuat tuntunan-tuntunan beserta
aturan-aturan yang harus dilakukan agar manusia dalam kehidupannya selalu
dicintai oleh Allah SWT. Ajaran-ajaran yang termuat baik tersurat maupun
tersirat dalam kedua sumber itulah yang nantinya akan disampaikan kepada
seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur’an surat Al-Imron surat 104 dijelaskan
tentang perintah berdakwah.
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.” (Yayasan Penyelenggara/ Penafsir Al-Qur’an
Departemen Agama RI,1989)
Ayat
tersebut menyeru agar semua umat Islam untuk melakukan dakwah, dan mereka
digolongkan pada orang-orang yang beruntung. Dari situ dapat dipahami bahwa
dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam agama Islam. Dengan
dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia dari
generasi ke generasi berikutnya. Dakwah berfungsi menata kehidupan yang agamis
menuju terwujudnya masyarakat yang harmonis dan bahagia (Moh. Ali Aziz, 2004:
55).
Sejak
zaman Nabi Muhammad SAW. dakwah islamiah telah dilakukan supaya agama Islam
dapat tersiar dan diterima oleh semua umat manusia. Tentu saja dalam dakwahnya,
Nabi Muhammad SAW. menemui manusia dari berbagai suku bangsa serta karakter
yang beragam sehingga memerlukan cara dan trik yang berbeda dalam menghadapi
kaum yang satu dengan kaum yang lainnya.
Sampai
saat ini, proses dakwah telah melewati masa dan sejarah yang sangat panjang.
Rentang masa dan sejarah itulah yang menuntut para juru dakwah untuk selalu
melakukan inovasi dalam model dakwahnya. Hal tersebut berbanding lurus dengan
perjalanan zaman, pola pikir dan budaya manusia yang selalu berkembang. Supaya
dakwah dan ajaran yang disampaikan dapat selalu diterima dalam segala zaman,
maka dakwah dengan seluruh aspeknya harus selalu berkembang pula.
Selain
harus sanggup menawarkan suatu model ideal dari kehidupan yang
dicita-citakan, dakwah juga dituntut
untuk tetap responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi sebagai akibat
dari interaksi antara kehidupan umat manusia di satu pihak dan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di pihak lain. Oleh karena itu,
dakwah harus mampu memerankan dirinya sebagai suatu model pendekatan
multidimensional, sehingga tetap relevan dalam berbagai perubahan tempat dan
zaman (Asep Saeful M, & Agus AS, 2003: 16-17). Sejalan dengan itu, Alvin
Tofler mengungkapkan bahwa umat manusia
kini telah dan sedang memasuki gelombang peradaban ketiga (The Third Wave)
yaitu gelombang era informasi, setelah sebelumnya melalui era pertanian dan industri
(Ahmad Y. Samantho, 2002: 63).
Merunut
dari berbagai keterangan di atas, maka dapat dijumpai berbagai model dan media
dakwah pada zaman ini. Dakwah tidak hanya disampaikan disampaikan di atas
podium saja, melainkan sudah berkembang dengan sedemikian rupa. Dakwah dapat
dilakukan melalui berbagai media baik cetak, elektronik, digital dan yang
lainnya. Dapat kita jumpai setiap harinya media cetak, elektronik serta digital
menemani setiap keseharian kita. Model dakwah menggunakan berbagai media itulah
yang sekarang dianggap dapat menjadi varian baru dalam perkembangan dakwah.
Hamzah
Ya`qub membagi media dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan, tulisan, lukisan,
audio visual dan akhlak (Moh. Ali Aziz, 2004: 120). Dakwah melalui lisan dapat
dilakukan secara langsung melalui podium-podium yang disediakan jama’ah
pengajian, dakwah melalui lukisan dapat dilakukan didalam galeri-galeri
pameran, dakwah melalui tulisan dapat dilakukan di berbagai media cetak baik
Koran, buletin, majalah dll. Sedangkan untuk dakwah dengan model audio visual
dapat dilakukan melalui media-media elektronik, seperti televisi dan lain
sebagainya.
Dalam
penelitian ini, model dakwah yang akan peneliti analisis adalah model dakwah
melalui tulisan atau yang biasa disebut dengan dakwah bil qolam. Lebih
spesifik lagi, jenis media yang akan dianalisis adalah majalah dengan berbagai
macam rubrik yang disediakan. Namun untuk lebih terfokusnya pembahasan,
peneliti hanya mengambil salah satu rubrik yang peneliti anggap tepat.
Selanjutnya jenis analisis yang akan peneliti gunakan adalah analisis isi.
Peneliti
menganggap media cetak atau dakwah bil qolam yang saat ini mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan jenis maupun media-me dia dakwah yang lain. Yang
menarik dari media cetak adalah sifatnya yang awet dan detail karena dicetak
missal dan biasanya dalam rubrik itu disediakan space yang cukup lebar. Keunggulan lain adalah khalayak yang menjadi
obyeknya bersifat aktif, tidak pasif seperti kalau mereka diterpa media radio,
televisi dan film (Onong Uchjana Effendy, 2003: 303). Selain
kelebihan-kelebihan tersebut, media cetak juga dapat didokumentasikan, dikaji
ulang dan dihimpun untuk kepentingan pengetahuan serta dijadikan bukti otentik
yang bernilai tinggi (Onong Uchjana Effendy, 2003: 314).
Bukan
tanpa alasan mengapa peneliti memilih majalah “Dzikir” sebagai objek
penelitian. Hal tersebut didukung oleh beberapa pertimbangan. Pertama, majalah
“Dzikir” mempunyai pembaca dengan skup nasional karena majalah itu tidak dikomersilkan, melainkan diberikan
secara cuma-cuma sesuai permintaan. Kedua, karena majalah “Dzikir”
merupakan salah satu produk dari Majlis Dzikir SBY “Nurussalam” yang langsung dibina oleh DR. H. Susilo
Bambang Yudhoyono, MA yang notabene
adalah Presiden Republik Indonesia. Dua alasan utama itulah yang paling
menguatkan peneliti untuk menggunakan majalah “Dzikir” sebagai objek
penelitian.
Untuk
mengerucutkan pembahasan supaya lebih terfokus dan mendalam, maka peneliti
mengambil salah satu rubrik yang akan digunakan sebagai objek analisis,
yaitu rubrik “Jendela Hati”. Rubrik ini
menarik untuk dianalisis karena langsung diisi oleh tulisan Pembina Majlis
Dzikir SBY “Nurussalam” yaitu DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dan sekaligus
sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia ini. Sebagai pemimpin suatu
negara maka beliau mempunyai peran yang sangat strategis dalam berdakwah dan
menyampaikan pemikiran-pemikiran beliau terhadap seluruh rakyat Indonesia.
Dari
uraian dan berbagai penjelasan di atas maka peneliti menggunakan judul “Pesan
Dakwah Dalam Majalah Dzikir (Analisis Isi Rubrik "Jendela Hati"
Majalah Dzikir Periode 2008) sebagai judul penelitian. Yang menjadi objek
penelitian adalah Rubrik “Jendela Hati” dalam Majalah “Dzikir” periode 2008.
Dan pisau analisis yang digunakan adalah jenis analisis isi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dikaji adalah: Pesan
dakwah apa saja yang
terdapat dalam tulisan DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA dalam rubrik
"Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008?
1.3.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Untuk
mengetahui dan mendeskripsikan pesan dakwah dalam tulisan DR. H. Susilo Bambang
Yudhoyono, MA dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode
2008.
1.3.2. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan
tentang pesan dakwah yang
terdapat dalam rubrik "Jendela Hati" Majalah Dzikir Periode 2008.
b. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan media massa (majalah) serta bermanfaat
bagi peneliti-peneliti selanjutnya.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk semua kalangan
yang tertarik memperdalam bidang penerbitan.
Muhammad Khoirul Awaludin
2 komentar:
memang mantap
sayangnya majalah dzikir sudah tidak terbit lagi..
Posting Komentar