ketiga sajak ini merupakan talian yang tak terpisah antara kholik dan mkhluk. antara fana dan abadi. sajak ini mabok, dan mungkin penulisnya juga menulis dalam keadaan mabok. 3 sajak edy arif tirtana "dukamu dukaku" "khalwat maut" "tasbih embun".
DUKAMU DUKAKU
waktu telah meradang
dan meter yang bernaung dalam otak
lebur tuk sebuah tanya tentang jarak
simaklah
dengan bahasa air mata kuserap dukamu padaku
lantunan senandung ini kan menembus gumpalan debu
meredam derasnya awan panas
meretas talian mimpi syurgawi
ingatlah
bahwa kita adalah manusia
bukanlah sekumpulan aku, aku, dan aku yang terpisah
adalah sambungan tali nurani
maka kepasrahan menjelma aji sekti
yang ia mungkin adalah para nabi
yakinlah timbul sari setelah prosesi itu
ia menyimpan rencana abadi yang mengembalikan aroma wangi
kemudian sambutlah resapan dukamu dukaku saat ini
15 Nopember 2010
KHALWAT MAUT
Kupersembahkan khalwat maut untukmu
Menerobos seluruh dimensi tautan ruang
Membakar hasrat yang semerawut berserakan
Terimalah
23 Mei 2010
TASBIH EMBUN
jajar bambu begitu binar menyapa
bercakap dengan udara setitik embun tersisa dialisnya
pantul cahaya kesetiap insan
selanjutnya hanyutlah; kefanaan
sampai burung-burung hinggap lengkung pesona
bernyanyi entah nada apa
tapi jelas indah sekali
sementara lainnya berputar-putar
menari di atas kriet-kriet nada bambu
yang disitu kaum mereka bernyanyi merdu
sebegitu hinggap; bening
entah stereo apa yang dipasang alam ini
perlahan embun bergeluyur kebumi; teduh bumi
kemudian satu persatu berpamitan
bernyanyi lagu-lagu salam;
salam alam salam bumi
salam langit salam mentari
salam udara, salam air, salam waktu
salam manusia yang bertasbih melihatku bertasbih
03 Desember 2011
edy arif tirtana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar